Rabu, 28 April 2010

Manfaat Blog Bagi Dunia Pendidikan


Kali ini kami sekali akan mempost untuk tugas Mulok kami, post untuk tugas kali ini adalah mengenai manfaat blog bagi dunia pendidikan. ternyata tanpa kita sadari blog ini mempunyai banyak manfaat loh ! berikut manfaat-manfaatnya

R.A Kartini (Tugas)


kali ini kami akan membahas tentang R.A Kartini, tentu anda semua sudah mengenal tentang beliau, beliau merupakan salah satu pejuang wanita yang berperan dalam memperjuangkan hak perempuan di indonesia, berikut biografi beliau


Jumat, 16 April 2010

Keajaiban - keajaiban sewaktu perang di gaza




tahukah anda-anda semua berita tentang sewaktu israel menyerang palestina? tentu anda mengetahuinya bukan? tapi tahukah anda? bahwa dalam perang tersbut banyak keajaiban yang terjadi? dan itu merupakan bantuan dari Allah SWT? mau tahu gimana ceritanya? baca terus ya !


Baca Terus ya !





Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza


Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.
Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh




Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati dan Anjing



Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.
Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.
Selamat Dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).
Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”
Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

Rabu, 07 April 2010

Yuk, Kita Lihat Rumah Rasulullah SAW

Photo-photo ini adalah rumah Rasulullah SAW yang ane dapatkan dari blog: karitasurya.multiply.com, tapi amat di sayangkan tidak disebutkan bagian-bagian dari rumah tersebut, serta tidak disebutkan lokasi pastinya apakah Di Makkah atau di Madinah, namun demikian, semoga menjadi khasanah keilmuan bagi kita serta bisa merasakan kunjungan singkat ke rumah Rasulullah SAW walaupun sejenak!

Lihat Fotonya kawan, cukup klik :


Foto-foto rumah Rasulullah









Seorang Motivator Tanpa Tangan Dan Kaki



ya, dalam post kali ini,ane ingin membagi sedikit kisah seorang yang tak pernah berputus asa, ya orang ni mungkin bisa di bilang cacat, walau ia tidak sempurna tapi ia mempunyai semangat yang tak kalah dengan orang normal lainnya, semoga kisah ini dapat membuat anda semakin menghargai apa yang dimiliki sekarang amin


baca selengkapnya



Namanya Nick Vujicic. Wajahnya tampan, pengusaha sukses, motivator ulung dan pembicara kelas dunia. Nick tidak memiliki apa yang menjadikan kita manusia utuh: tangan dan kaki. Selain dari potongan daging yang menonjol di bagian kakinya, ia tidak memiliki organ yang bisa dipakai untuk melakukan sebagian besar aktivitas manusia : makan, minum, mandi, menyisir rambut, memakai lotion atau bersosialisasi di Facebook.

Lama sebelum Nick sadar dan malu terhadap cacat tubuhnya, kedua orang tua telebih dulu merasa hancur hati ketika melihat bayi yang harusnya menjadikan mereka pasangan berbahagia ternyata tidak lebih dari seonggok daging yang bergerak. Memiliki anak yang hampir cacat total itu, telah memaku kedua orang tuanya pada salib ‘menjaga-dan-merawat-anak-itu-seumur-hidup’.

Lahir di Australia pada saat peraturan pemerintah tidak mengijinkan anak-anak dengan cacat tubuh mengikuti sekolah umum merupakan siksaan lain yang harus dialami orang tua dan tentu saja Nick sendiri setelah sadar bahwa ia berbeda dengan manusia umumnya. Rasa tertolak dan tidak berharga tentu saja dirasakan mereka. Tidak heran saat berusia 8 tahun, Nick mulai mencoba untuk bunuh diri. Ketika akhirnya hukum pemerintah berubah dan mengijinkan anak-anak seperti Nick bersekolah di sekolah umum, itu hanya memberikan babak baru pada bentuk penolakan yang lain yang diterimanya. Kalau orang sehat saja sering menjadi sasaran empuk bullying, apalagi dengan cacat tubuh seperti yang diderita Nick.

Selain mencoba bunuh diri, Nick juga mencoba untuk membujuk Tuhan, menguji kemahakuasaan-Nya, dengan meminta Ia menumbuhkan tangan dan kaki baginya. Tapi mujizat itu tidak pernah terjadi. Nick kecewa karena Tuhan tidak mendegar doanya. Namun Tuhan ingin memberikan kepada Nick lebih dari sekedar tangan dan kaki. Jika Tuhan menjawab doa Nick dengan menumbuhkan tangan dan kaki, tentu saja tulisan ini tidak pernah terjadi. Saya dan jutaan orang yang terinspirasi dengan kehidupan Nick tidak akan pernah mengenalnya. Ia hanya akan menjadi salah seorang pemuda tampan di kampung sebelah, ayah yang sayang keluarga, kemudian meninggal sebagai orang tua yang renta, tanpa memberikan dampak yang lebih besar bagi dunia.

Nick akhirnya berhenti berharap menjadi manusia normal ketika ia sadar bahwa ketidakberuntungannya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Jika ia bisa mengatasi keterbatasannya, apalagi manusia yang utuh tanpa cacat. Ia mulai belajar dan berlatih. Ia belajar untuk menjadi pembicara sejak remaja. Nick lulus pada saat ia berusia 21 tahun dengan double major:


Accounting dan Financial Planning. Ternyata Tuhan memberikan kelebihan kepada Nick, yaitu otak yang encer dan karisma sebagai Public Speaker. Sampai sekarang, Nick bisa mengerjakan hampir semua yang bisa dikerjakan oleh manusia normal, hanya dengan 2 jari kecil yang tumbuh di kakinya. Ia bisa menulis, mengetik cepat, browsing internet, memancing, bermain golf, berenang dan tentu saja mencetak uang.

Apa yang dicapai oleh Nick menjadikan ia International Motivational Speaker yang didengar oleh baik kalangan Kristen maupun non Kristen. Ia berkeliling dunia untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi orang-orang yang seperti saya dulu, tanpa pengharapan dan tujuan hidup. Selain menjadi pembicara yang karismatik, Nick juga memiliki karir yang sukses di bidang keuangan. Ia memiliki beberapa rumah mewah yang dilengkapi oleh kolam renang pada usia yang relatif sangat muda, menobatkan ia sebagai salah satu Most Wanted Bachelor.

Saat ini, tangan dan kaki bukan lagi kebutuhan utama bagi seorang Nick Vujicic. Bukan juga materi dan popularitas. Ia telah memiliki semuanya. Ia memiliknya bukan karena menjadi seorang manusia yang sempurna, melainkan menjadi manusia yang mengerti arti dan tujuan hidupnya berada di dunia ini. Di wajahnya selalu terpancar senyum bahagia, kepercayaan diri serta kepuasan akan apa yang sedang ia kerjakan.

Minggu, 04 April 2010

Kisah Rasulullah SAW dan Pengemis Yahudi Buta


Mungkin sudah ada yang tahu dengan kisah yang satu ini? ya kisah satu ini merupakan kisah yang terkenal kalau bisa ane bilang, karena disini terlihat sekali kesabaran seorang rasulullah SAW yang memang tiada yang bisa menandingi kesabaaran beliau, ini merupakan kisah rasulullah yang sangat ane sukai, jadi tidak usah lama-lama lagi baca cerita ini ya :


Judul



Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Detik-detik seorang meninggal Dalam keadaan sujud (video)

bener bener waaaaaaaooow.. Subhanallaaaaah.. Maha Besar ALLAH.. Meninggal Saat Sujud Shallat di Mesjid.. sungguh saat saat pulang yang terindah.. jika satu masa ke depan dipertanyakan kepadanya.. sedang apa kala engkau harus kembali pulang.. saat kematian datang menjemput.. sedang bersujud menghampiri Engkau ya ALLAH.. terhisap dalam pelukan cintaMU ya ALLAH.. sungguh sungguh saat berpulang yang diinginkan oleh mu’min manapun.. kerinduan umat islam untuk bisa innalillahi wa’inaillaihirojiun.. berasal daripadaNYA dan sebaik baik tempat kembali kepadaNYA..


Judul







Videonya




Kamis, 01 April 2010

Jasad Ustad 26 Tahun masih utuh !!


Sebuah kejadian menggemparkan pada bulan Augustus 2009 sebagai pengingat buat kita semuanya— Tangerang Banten. Jasad seorang alim yang telah meninggal dan dikubur selama 26 tahun diketahui jasadnya masih utuh, Hal ini diketahui setelah proses penggalian pemindahan makam karena adanya pelebaran jalan.


Baca Seterusnya ya



TANGERANG – Keluarga dan anak KH Abdullah Mu’min di Jalan Garuda Pintu Air, RT 03/02 Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang tidak habis pikir melihat jasad ayahnya masih terbaring utuh meski sudah terkubur selama 26 tahun.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa saat itu dan hanya memuji kekuasaan Allah,” kata Ahmad Fathi, putra kelima almarhum KH Abdullah Mu’min.

Ahmad lalu menceritakan kejadian tersebut. Saat itu dirinya bersama warga sekitar harus memindahkan jenazah ayahnya yang telah meninggal sejak 1983. jenazahnya dikubur di Musholla An Najat, pinggir kali.

Pemindahan jenazah dilakukan karena lokasi tersebut terkena proyek pelebaran jalan yang akan mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta. “Ayah lahir pada 1919 dan saat meninggal 1983, memang sengaja dikubur di mushola itu sesuai permintaanya sebelum meninggal,” ujar Ahmad ditemui okezone di pemakaman baru ayahnya yang tidak jauh dari mushola.

Menurutnya, saat diangkat dari liang lahat, tidak ada perubahan dari wajah ayahnya. Bahkan kain kafan yang membalutnya, yang terkena lumpur dan papannya juga masih utuh, tidak rusak.

Tidak hanya dirinya saja yang terkejut, warga sekitar juga merasakan hal yang sama. Bahkan ada warga yang meminta papan itu namun pihak keluarga melarangnya karena takut disalahgunakan. Terlebih masyarakat Indonesia sangat terbiasa dengan hal klenik.

“Tidak ada firasat atau apapun soal kejadian ini. Dan apa yang terjadi ini merupakan kekuasaan Allah dan kami tidak ingin membesar-besarkan kejadian ini,” ujarnya.

—080—

Menurut informasi, beliau semasa hidupnya membuka sekolah pengajian secara gratis. Menurut para ulama setempat Ini adalah hal yang istimewa, karena yang meninggal dengan kondisi seperti itu biasanya hanya terjadi pada orang-orang tertentu sebagai ahli syurga / mati Syahid.

Namun ahli forensik mengatakan bahwa hal ini mungkin saja terjadi kepada siapapun atas dasar faktor kimia, obat-obatan atau hal-hal lain yang dikonsumsi semasa hidupnya hingga menyebabkan pengawetan secara tidak disengaja.

Semoga ada hikmah yg bs kita ambil dari peristiwa ini.

Jasadnya tidak dimakan tanah, berita ini di siarkan pada trans tv dan detik tv semoga dapat jadi pelajaran bagi kita semua. Ustad ini selama 26 tahun meninggal tapi jasadnya tidak dimakan tanah, saksikan kesaksian orang2 yang hidup dimasanya, beliau mengajar ngaji tanpa minta bayaran.. semoga kita mau belajar dari semua ini.. dan bersegera untuk bertaubat memurnikan hati dan penyembahan kita semua.. amiiiieeeeeeen..